RUMAH SEMANGAT

Semangat Yeni

Jumat, 26 Juli 2013

One Day Trip


Bismillahirrohmaanirrohiim

Sore itu saya meminta izin ke emak untuk berangkat ke Bandung esok hari, saya jelaskan ini tugas dari kantor. Namun diluar dugaan emak marah dan tidak memberi izin. Rupanya emak tak memberi izin karena mengira akan lama berada di Bandung, sedangkan dua hari lagi kita semua akan pindahan rumah. Setelah meminta izin ke Bapa akhirnya emakpun mengizinkan tapi dengan syarat semua barang2 saya sudah di pak. Baiklah saya janji gakan menyisakan satu barangpun yang belum dipaak. (kalo syaratnya harus mindahin gunung juga saya mau asalkan bisa ke bandung, hehe). Menjelang magrib saya mulai packing. Bada magrib saya nyuci baju dulu biar tidak menyisakan satu barangpun saat saya ke Bandung. Setelah nyuci saya hunting kardus untuk tempat buku. Alhamdulillah selesai juga. Ada 8 kardus buku dan dua tas baju. Malam kian larut kurebahkan badan ini dikasur yang besok sudah tidak di kamar ini lagi. Kulirik jam dinding ternyata jarum jam sudah merapat ke angka 12. Pantaslah mata ini dari tadi sudah merengek minta istirahat.

Esoknya
Telp terus berdering rasanya saya sedang bermimpi. Tapi ini nyata. Masih dalam kondisi terkantuk-kntuk Langsung saya angkat telp.
“yeni dimana sekarang?” (aaghhh kacau kacau ternyata ini telp dari ibu”)
“dirumah bu…maaf yeni telat”
“Ibu nunggu dari tadi”
“Maaf bu…saya langsung kesana sekarang”
“Ok” Tut. Telp pun terputus
Oalahhhhhh…..hari yang penting ini malah kesiangan.

7.30 Pantura Lancar
Sepanjang perjalanan saya senyum-senyum sendiri sambil menatap semesta dari balik jendela mobil. Disebelah kanan saya, Ibu tampak sibuk dengan telp nya yg terus berdering. Di depan saya ada Bapa yang sedang menikmati alunan nada dari penyanyi favoritnya, Rhoma Irama. Dan disamping bapa ada  pa supir tentu saja focus mengendarai onta beroda empat ini.

Bandung…I’m coming.
Hari ini hari yang penting karena ini kali pertama ke bandung lagi setelah pindahan empat bulan lalu. Rasanya bahagia tak terkira. Alhamdulillah. Terima kasih Allah. Engkau sungguh baik. Betapa kangennya saya sama kamu. Bandung. Dan hari ini kita bakal ketemuaaan. Cuaca hari ini sangat cerah. Jalanan pun bebas dari kemacetan. Kita lewat jalur pantura lalu masuk tol cikampek dan keluar dari tol Pasteur.
“Toko bukunya masih jauh gak?” Tanya ibu membuyarkan lamunanku akan tempat ini.
“eh ngga bu, itu di depan belok kiri”

 Awal 2012 lalu saya sering bulak balik ke Pasteur. Temen2 pasti tau sinetron “Tukang Bubur Naik Haji”, nah disinilah kantor elZatta yang menjadi sponsor sinetron stripping tersebut. Dulu saya bekerja di kantor itu…saya sempat melihat gedung yang masih sama dengan tahun lalu itu. Ah panjang sekali kalo saya bercerita tentang elZatta. Ini adalah awal perjuangan saya di Bandung. Tak heran kalau perjalanan hari ini sngat penting. Dr elZatta saya belajar kerja keras, saya belajar marketing.
Pa supir masih focus dengan setirnya…jalanan mulai menanjak, ah di sisi kiri tadi ada satu lahan kosong yang juga sangat bersejarah. Disana ada gang kecil yang dulu saya juga sering lewati untuk membagikan brosur. Lagi. Disini tempat saya marketing. Dari gang itu ada pintu masuk perumahan yang sangat luas. Disana saya sempat berkeliling. Bahagia.
“Pa di depan belok kanan ya”, saya seperti anak yang pulang kampung. Karna tak asing dengan daerah ini. “Pa belok kanan lagi ya” saya terus memberi arahan.

Alhamdulillah sampai juga di mentari books, jln. Sutami. Ss. Saya dan ibu langsung memasuki toko buku yang cukup besar ini. Ini kali pertama saya ke Mentari Books. Takzim dengan buku-buku yang berjajar rapi. Buku-buku inilah yang bikin saya tambah jatuh cinta sama English. Saya konfirmasi buku yang sudah dipesan sebelumnya ke mba yang di kasir. Sedang ibu, asyik mengambil buku demi buku. Setelah hitung menghitung…..guess what???kita dapet bonus buku sebesar 500 ribu. Alhamdulillah…Wow asyiiikkkk. Saya kembali ke rak rak buku itu. saya sempet bingung milih milihnya karna semua bukunya keren-keren. Buku-buku terbitan Cambridge yang sejak dulu masuk wishlist. Hehe. Alhamdulillah banyak juga buku yang kita bawa pulang. Meskipun ada beberapa yang belum terpenuhi karena lagi kosong. Tapi taka pa, next time bisa kesini lagi. Ngarep.com

Pukul 12.15,
kita masih memiliki banyak waktu sebelum sore menjemput. Sebenarnya ingin sekali saya bertandang ke Muti. Sangat ingin kesana. Namun rasanya tidak memungkinkan. Kali ini tujuan utama ibu  adalah belanja baju buat bapa. “ke PvJ aja bu, gmna?”, ajak saya smbil terbayang lagi PvJ yg dulu sering dikunjungi bareng kaka. “Boleh, jauh ngga?” ibu tampak tidak keberatan. “deket ko bu, di depan kita belok kiri, nanti melewati RSHS terus lurus aj” jawab saya seperti guide dadakan aja. Hehe.

Pulang dari Pvj, saya dikagetkan dengan apa yang saya lihat dr balik jendela mobil. saya melihat mba yeni, dia sedang meliuk2 diantara kemacetan bersama bintang(motor kesayangannya). Menyalip motor demi motor, mendahului mobil demi mobil dengan lihai seperti seorang polisi yang mengejar kawanan teroris.. Dia terus melaju diantara guyuran air hujan padahal saat ini cuaca bandung sedang sangat cerah. Saya penasaran dan terus mengikuti jejaknya, Namun dia menghilang dibelokan RSHS menuju jembatan surapati, jembatan yang sudah seperti sahabatnya karna seringnya dilewati. Bukan hanya lewat tapi juga sering dipaksa mendengarkan cerita2nya tentang impian, tentang kesedihan, harapan, kecewa, suka.  Dia terus melaju menjauhi Pasteur. Mungkin dia akan pulang ke cibiru, melewati gedung sate, terus lurus kearah caheum dan ujung berung. Jalur yang sudah sangat dikenalnya. Atau bisa jadi dia berangkat ngajar melalui jalan supratman dan di jebak kemacetan di jalan Jakarta. Tapi, Kemanapun dia pergi, saya tau..dia pasti bahagia. Saya yakin.

Tak terasa kita sudah memasuki lagi tol Pasteur. Pulang. Sampai berjumpa lagi dilain waktu ya Bandung. Terima kasih pertemuannya. Meskipun singkat. Namun saya bahagia. Semoga kamu juga. Alhamdulillah. Allah selalu punya cara untuk membahagiakan hambaNya.

17.00

“assalamualaikum, mak, bungsumu pulang”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar