RUMAH SEMANGAT

Semangat Yeni

Kamis, 29 Maret 2012

Mengingat "Hidup"

Bismillahirrohmaanirrohim

kawan......

kalo selama ini kita sering baca tulisan tentang mengingat kematian....hari ini saya diingatkan oleh akhwatzone tentang "hidup"...setiap orang punya definisi sendiri tentang hidup...tapi bagi saya sendiri hidup adalah waktu yang Allah berikan untuk memenuhi janji kita saat di alam ruh dulu....hmmm ternyata selama ini saya amnesia, saya hilang ingatan kalo ternyata dulu sebelum memasuki dunia ini saya telah berjanji kpd Rabbku, Rabbmu, Rabb kita semua. buku pedoman hidup, ya buku pedoman hidup yang telah mengingatkan tentang janji itu....[7:172] Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengata-kan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)",

ya di alam ruh perjanjian itu dilakukan dengan Allah, berjanji bahwa Allah itu Rabbku, Malik dan illahku....itulah kenapa setiap bayi yang lahir dikatakan dalam keadaan fitrah. setelah berjanji ya mau tidak mau saatnya untuk memenuhi janji tersebut, janji sama manusia aja harus ditepati ko, apalagi ini sama Allah. so, hidup adalah pembuktian janji kpd Allah. janji untuk apa?untuk menjadikan Allah sebagai satu-satunya Rabb, Pencipta,pemelihara,pelindung, pembuat hukum, satu-satunya yang diminta pertolongan, satu-satunya yang disembah, ditaati, dicintai, diagungkan, diprioritaskan, de el el...itulah janji manusia kepada Rabbnya saat di alam ruh, dan manusia itu adalah saya, ya saya manusia.kamu?????

wah banyak nian ternyata janjiku ini. berat??????dengan pertolongan Allah inshaallah saya pasti bisa satu-persatu memenuhi janji ini. kuatkan ya Rabb, kuatkan. BIsmillah. semangat!!!! mohon doanya ya kawan.

*kembali ke catatan di akhwatzone tentang mengigat "hidup", cekidot

Bismillah...

***

Pagi ini basah. Gerimis masih turun satu-satu setelah gemuruh petir dan derasnya air langit tumpah menggedor-gedor atap rumah dan membangunkanku di sepertiga malam. Hari ini aku masih hidup.

HIDUP. Betapa luar biasanya kata ini bagiku. Dalam gumpalan otak seukuran genggam di kepalaku ini aku berpikir dan terus berpikir tentang kenapa aku dilahirkan. Setiap kali bangun tidur dan membuka mata, kali pertama yang kusadari adalah, ternyata Alloh masih ingin aku hidup. Untuk apa? Entah. Tapi pasti ada maksudnya. Aku masih terus belajar memaknainya. Kadang aku berpikir, ketidakadaanku tentu tak akan membuat Alloh bersedih. Karena Dia masih punya banyaaakk sekali orang-orang baik yang menjalankan tugas kemanusiaannya sebagai kholifah fil ardh. Dan yang pasti, tanpa mereka pun Alloh kuasa mengerjakan segala sesuatunya SENDIRI. Alloh sudah cukup disibukkan dengan hamba-hambaNya, tak cuma manusia -yang selalu bikin masalah, tapi juga ada jin yang nakal, binatang-binatang yang berulah, pohon-pohon, bunga-bunga di taman, ikan-ikan di lautan, hewan-hewan di hutan, nyamuk, semut, cacing, lebah, bakteri, kuman, virus, gunung, bumi, matahari, galaksi, semua diurus olehNya, bersama malaikat-malaikatNya. Hidupnya, matinya, rizkinya, pasangannya, SEMUANYA. Kalau aku tidak ada, tentu tak akan memengaruhi putaran roda kehidupan. Semua tetap berjalan sampai waktu yang telah ditentukan. (yaiyalah, siapa saya?)

Kudengar, ketika seorang alim ulama meninggal dunia, langit dan bumi bersedih karena kepergiannya. Makanya, seringkali (tapi tidak selalu) gerimis mengiringi proses pemakaman kekasih-kekasih Alloh itu. Seperti gerimis pagi ini. Mungkin ada seorang yang sangat dikasihi Alloh telah pergi. Mungkin. Tapi Alloh kuasa menghadirkan bayi-bayi baru lewat rahim wanita sholihah yang akan melahirkan generasi-generasi terbaik untuk meneruskan perjuangan menegakkan kalimat tauhid di bumiNya. Ada pergantian. Selalu begitu kan?

Setiap orang pasti punya definisi sendiri tentang arti hidup. Aku bukan mau berfilosofi, karena sungguh aku tak ahli. Yang kutahu, hidup dengan semua definisinya selalu membuatku takjub tatkala satu-satu maknanya tersingkap. Hidup bukan sekadar rentang waktu dari lahir sampai mati. Hidup bukan juga sekadar menjalani waktu, tapi LEBIH DARI ITU. Hidup dengan semua peristiwanya membuatku tak henti-hentinya kagum akan setiap rahasia dan hikmah yang tersembunyi di baliknya. Betapa semakin aku ingin tahu misteri hidup hanya akan semakin menunjukkan kemahatololanku di hadapanNya.

Hidup penuh kejutan. Meski terkadang, kejutan-kejutannya tak siap aku terima. Seperti kemarin, saat kulihat 7 panggilan tak terjawab di layar ponselku. Dari Kakak. Aku kaget luar biasa. Pasti ada kabar penting yang ingin disampaikannya. Kutelpon balik, tak diangkat. Ku-sms, syukurlah dijawab, meskipun sangat lama. "Dek, banyak2 berdoa. Bapak kecelakaan. Skrng di Rumah Sakit Tentara. 1 jam lagi operasi. Jgn telpon kk dlu." DEGH! Innalillah.....Ya Alloh, sungguh aku belum siap. Laki-laki tua itu adalah segalanya bagiku (tentu setelah Robb dan Rosulku). Tak ada kata yang mampu mewakili perasaanku saat itu, hanya air mata yang tak henti-henti 'bicara'. Aku memaksa pulang, tapi kakak dan keluargaku yang lain berusaha menenangkan, "Gak papa ida, kondisi bapak sudah membaik, beliau sudah siuman. Nih, kalau mau ngomong," kata Omku di seberang telpon. Dan kemudian, muncullah suara parau yang terdengar begitu lemah, "Bapak gak papa Nak. Bapak kuat kok. Selesaikan dulu semuanya. Bapak senang karena sebentar lagi kamu pulang. Ya, sebentar lagi. Bapak menunggu di sini." Ya Robb...Maaf, tak bisa kuteruskan. Mohon doanya ya teman-teman.... (kenapa saya jadi curhat?)

Itulah hidup. Dengan semua kejutannya yang tak terduga. Seperti dulu pernah kubilang, selalu ada jenak untuk kita belajar, selalu ada ruang untuk kita bersabar, selalu ada alasan untuk kita bersyukur, selalu ada kejadian untuk kita bertafakkur. SELALU... Hidup dengan semua kejadiannya harusnya membuat kita semakin baik dari hari ke hari, semakin 'tahu', semakin pintar, semakin bijak, semakin kuat, semakin hebat, semakin dekat (denganNya). HARUSNYA. Tapi sayang, hanya sedikit yang memahaminya. Dan semoga aku termasuk salah satunya. Kamu juga. Aamiin!

Yaa Robb, bantu kami, bimbing kami, untuk sekali lagi mengerti...

"Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui."

[QS. al-'Ankabut (29) : 64]

Perjalanan hidup kita sudah dilalui separuh atau lebih dari itu, bahkan mungkin sudah mendekati garis akhirnya. Dan sepanjang perjalanan itu kita sudah belajar dan diterpa ragam keadaan yang seharusnya membuat kita lebih mengerti tentang... hakikat dan rahasia hidup.

http://akhwatzone.multiply.com

23 juni 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar